-->

Mengenal Fisiologi Ikan Lele

Untuk mempelajari fungsi, mekanisme, dan cara kerja organ, jaringan, serta sel-sel organisme ikan lele perlu anda ketahui fisiologinya.

Adapun fisiologi ikan lele meliputi pernapasan, pencernaan, reproduksi, sistem mobilitas, dan peredaran darah. Selain itu anda wajib membaca cara mengembang biakan ikan lele yang baik dan benar.
Mengenal Fisiologi Ikan Lele

1. Sistem respirasi ikan lele

Sistem pernapasan adalah proses pengikatan oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) oleh darah melalui permukaan alat pernapasan. Oksigen sebagai bahan pernapasan yang dibutuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme.

Oleh karena itu,kelangsungan hidup ikan sangat ditentukan oleh kemampuannya memperoleh oksigen yang cukup dari lingkungannya.

Ikan lele mempunyai alat pernapasan berupa insang serta labirin sebagai alat pernapasan tambahan. Alat pernapasan lele terletak di kepala bagian belakang insang pada ikan merupakan komponen penting dalam pertukaran gas, insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras dengan beberapa filamen insang di dalamnya.

Setiap filamen insang terdiri atas banyak lamela yang merupakan tempat pertukaran gas.

 Bentuk alat pernapasan (labirin) ikan lele seperti rimbunan dedaunan. Labirin berwarna kemerahan yang terletak di bagian atas lengkung insang kedua dan keempat. Fungsi labirin ini mengambil oksigen dari atas permukaan air sehingga dapat mengambil oksigen secara langsung dari udara.

Dengan alat pernapasan tambahan ini, ikan lele mampu bertahan hidup dalam kondisi oksigen yang minum.

2. Sistem mobilitias ikan lele

Sebagai alat bantu untuk berenang lele memiliki siriip. Sirip merupakan alat tambahan yang berfungsi untuk mengatur kedudukan, getaran, dan arah gerakan serta menjaga keseimbangan pada posisi diam. 

masing-masing sirip di kontrol oleh serangkaian otot dan didukung pada bagian internal oleh sejumlah jari-jari tulang rawan atau tulang keras. Ikan lele memiliki 3 buah sirip tunggal, yakni sirip punggung (dorsal), sirip ekor (caudal), dan sirip dubur (anal).

Sirip punggung dan sirip dubur tersebut berfungsimenjaga keseimbangan, sedangkan sirp ekor berfungsi untuk bergerak maju. Di belakang sirip punggung terdapat tonjolan yang dikenal sebagai sirp adiposa atau sirip lemak.

Ikan lele juga memiliki sirip berpasangan yaitu sirip dada (pectoral) dan sirip perut (ventral). Kedua sirip berpasangan tersebut berfungsi untuk membantu arah gerak, berhenti, atau keseimbangan. Pada bagian sirip dada dilengkapi dengan sirip yang keras dan runcing yang di sebut patil. Disamping sebagai senjata untuk mempertahankan diri, patil juga berfungsi sebagai alat bantuk lele untuk bergerak.

3. Sistem pencernaan ikan lele

Pakan yang dimakan ikan lele akan melewati suatu sistem pencernaan. Pakan tersebut disederhanakan melalui mekanisme fisik dan kimiawi menjadi bahan yang mudah diserap, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.

Pakan ikan lele akan di cerna dalam saluran pencernaan. Saluran pencernaannya terdiri dari mulut, rongga mlut, esofagus, lambung, usus, dan dubur. Usus yang di miliki ikan lele lebih pendek dari panjang badannya. Hal ini merupakan ciri khas jenis ikan karnivora, serta lambungnya relatif besar dan panjang.

Perencanaan bahan makanan secara fisik atau mekanik dimulai dari bagian rongga mulut, yaitu dengan berperannya gigi dalam proses pemotongan dan penggerusan makanan. Selanjutnya, bahan makanan dicerna di lambung dan usus dengan adanya gerakan atau kontraksi otot. Pencernaan secara fisik pada segmen atau tahapan ini terjadi secara efektif karena adanya aktivitas cairan digestif.

Proses pencernaan makanan dipercepat oleh sekresi kelenjar pencernaan. Adapun kelenjar pencernaan ikan lele terdiri dari hati dan kantong empedu, lambung, dan usus juga dapat berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan ini menghasilkan enzim pencernaan yang berguna dalam membantu proses penghancuran makanan. Kelenjar pencernaan pada ikan lele menghasilkan enxim-enzim pemecah protein.

4.Sistem reproduksi ikan lele

Untuk melestarikan jenis atau kelompoknya, ikan lele bereproduksi supaya menghasilkan keturunan. Ciri-ciri spesifik alat reproduksi lele jantan yaitu alat kelamin yang berbentuk runcing dan memanjang.

kantong sperma (testis) berjumlah 2 buah yang berbentuk pipih. Ciri spesifik alat reproduksi induk lele yakni alat kelaminnya berbentuk bulat (oval) dan mempunyai kantong telur (ovarium) sebanyak 2 buah.

Lele berkembang biak secara ovipar (eksternal) yaitu pembuahan terjadi diluar tubuh. Artinya Spermatozoa membuahi telur di luar tubuh ikan tersebut. Untuk membuahi telur, spermatozoa harus bergerak . Spermatozoa pada induk jantan tersebut bersifat immotile dalam cairan plasmanya dan akan bergerak apabila bercampur dengan air.

Pertemuan gamet jantan dan betina akan membentuk zigot sebagai cikal bakal menjadi generasi baru. Perkembangan gamet jantan (sperma) maupun betina diatur oleh hormon sejenis gonadotropin.

5. Sistem peredaran darah ikan lele

Aktivitas sel, jaringan, maupun organ tubuh ikan lele membutuhkan nutrisi dan oksigen. Bahan-bahan ini dapat disuplai jika peredaran darah berjalan normal. Sistem peredaran darah pada ikan, khususnya ikan lele bersifat tunggal.

Sistem ini hanya terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah yakni darah dari jantung dipompa ke insang untuk melakukan pertukaran gas, kemudian ke berbagai organ tubuh. Setelah itu darah kembali ke jantung.

Sistem peredaran darah merupakan proses fisiologi yang sangat penting. Sistem peredaran darah memiliki banyak fungsi, tetapi pada umumnya sebagai alat transpor. Adapun komponen penyusun sistem peredaran darah terdiri dari jantung, darah, saluran darah, dan limpa.

Saluran pembuluh darah utama pada ikan adalah arteri dan vena yang terdapat di sepanjang tubuh. Arteri yang di sebut juga dengan pembuluh nadi berfungsi membawa darah meninggalkan jantung.

Vena atau pembuluh balik berfungsi membawa darah kembali ke jantung. Selain pembuluh utama, ada juga pembuluh-pembuluh cabang atau kapiler yang menuju ke kulit, otot , otak, tulang belakang, dan organ visceral.

Suapaya jantung dapat memompa darah dan mengisinya kembali, diperlukan kontrol terhadap jantung melalui dua proses yang saling bertentangan yaitu adrenergik dan cholinergik.

Selain itu untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, darah dipompa dengan perbedaan tekanan. Aliran darah juga dipengaruhi oleh viskositas darah.

Bila anda sudah memahami tulisan diatas anda bisa lebih leluasa ketika memilih lingkungan ideal untuk ternak ikan lele.
No comments:
Punya pertanyaan saran, kritik, ide atau kontribusi lainnya? Silahkan bubuhkan di kolom komentar yang kami sediakan.