-->

Perkembangbiakan ikan lele

Beternak lele di alam biasanya memijah pada awal atau sepanjang musim penghujan, rangsangan memijah di alam berhubungan erat dengan bertambahnya volume air yang biasanya terjadi pada musim dan meningkatnya kualitas air serta ketersediaan jasad renik (pakan alami). ini berkaitan dengan bagaimana memilih lingkungan ideal untuk ternak ikan lele.

Perkembangbiakan ikan lele 

Cara memijahkan ikan lele baiknya setelah hujan turun lebat dan munculnya bau tanah yang cukup menyengat (bau ampo) akibat tanah kering terkena air hujan. Pada musim penghujan terjadi peningkatan kedalaman air yang dapat merangsang ikan lele mijah.
Perkembangbiakan ikan lele yang baik tidak banyak yang mati
Ikan lele lebih suka memijah di tempat terlindung dan teduh. Lele berkembang biak secara ovipar (eksternal), yaitu pembuahan terjadi di luar tubuh. Pada pembenihan lele lokal di kolam budi daya dapat dilakukan dengan dua cara yakni secara berpasangan dan massal.

Pada pembenihan secara massal induk jantan akan mencari sendiri pasangan induk betina, demikian juga sebaliknya.

jika telah menemukan pasangannya, lele lokal biasanya akan setia terhadap pasangannya dalam melakukan pemijahan. Sementara itu pembenihan lele lokal secara berpasangan dalam satu kolam hanya berisi satu induk jantan dan satu induk betina yang siap memijah (kawin).

Pada pagi harinya akan terlihat telur-telur yang menempel di ijuk. Kedua induk lele secara bergantian akan menjaga telur hingga menetas dan waktu menjaganya selama kurang lebih 2 minggu.

Ikan lele yang dibudidayakan dikolam dapat dikawinkan sepanjang tahun, asalkan dikelola dengan baik.

Kini, pemijahan lele sudah dapat dilakukan secara alami (tradisional). Perangsangan untuk memijah (kawin) tidak dilakukan dengan hormon, tetapi hanya dengan mengeringkan kolam, menjemur dasar kolam, lalu mengairinya.

Dasar kolam yang telah dijemur dan diairi menimbulkan bau ampo. Bau itulah yang merangsang induk ikan lele untuk kawin (memijah).

Pemijahan lele biasanya dilakukan sore atau malam hari secara berpasang-pasangan. Media tempat melekatkan telur atau kakaban dari bahan ijuk dirangkai sedemikian rupa.

Pada pagi harinya, kakaban tersebut dipenuhi telur. Selanjutnya kakaban dipindahkan ke wadah penetasan baru untuk ditetaskan sampai berukuran benih.

Waktu yang diperlukan untuk menetas sekitar 24 sampai 48 jam. Larva yang berumur 1 sampai 4 hari masih memperoleh pakan dari kuning telur yang masih melekat di bagian perurnya. setelah kuning telur habis, pakan larva selanjutnya adalah cacing sutera atau Tubifex sp.

Untuk lebih lengkapnya pelajari cara beternak lele untuk pemula, karena disana terdapat pembahasan mengenal klasifikasi ikan lele sehingga bisa membantu membuka pikiran anda yang sempit.
No comments:
Punya pertanyaan saran, kritik, ide atau kontribusi lainnya? Silahkan bubuhkan di kolom komentar yang kami sediakan.