Kami berupaya memberikan informasi menurut sumber dari para ahli supaya anda tidak gagal ketika melaksanakan kegiatan pembuatan kolam tersebut.
1. Membuat Kolam Pemijahan atau Penangkaran Ikan Lele
Kolam pemijahan merupakan kolam khusus bagi induk yang akan memijah. Ada beberapa kolam yang dapat dipakai untuk memijahkan ikan lele, yaitu bak semen, bak terpal plastik, dan fiberglass.
1.1 Bak Semen
Pemijahan lele dapat dilakukan di bak semen yang disediakan secara khusus untuk pemijahan ikan lele, ukuran bak pemijahan untuk satu pasang induk lele yang akan dipijahkan yaitu, 1 meter X 2 meter dengan tinggi bak 0,8 m.
Sebelum digunakan alangkah baiknya anda membersihkan dan mengeringkan bak tersebut. Lalu bak diisi dengan air jernih dan bersih setinggi 40 sampai 50 cm.
1.2 Bak Terpal Plastik
Bak ini merupakan salah satu wadah alternatif untuk pemijahan ikan lele. Pengadaan terlap lebih murah dibandingkan dengan pembuatan bak dari semen. Terpal plastik tersebut dibentuk menyerupai bak sehingga dapat menampung air.
Cara pembuatannya dengan menyusun sejumlah bata atau batako di sekeliling pinggiran plastik. Ukuran bak terpal untuk pemijahan yaitu lebar 1 meter, panjang 2 meter, dan tinggi 0,8 meter. Ukuran tersebut digunakan untuk satu pasang induk ikan lele yang akan dipijahkan.
1.3 Bak Fiberglass
Wadah lain yang sering digunakan untuk memijahkan ikan lele yaitu bak fiberglass dengan ukuran 1 x 2 meter dan tinggi 0,8 meter untuk satu pasang induk ikan lele.
Bahan tersebut bisa anda temui di toko akuarium atau toko alat perikanan. Fiberglaas tergolong praktis dan bisa dipindah-pindahkan, akan tetapi harga nya lebih mahal.
2. Kolam Penetasan Telur Ikan Lele
Wadah penetasan telur lele dapat berupa akuarium, bak semen. bak terpal plastik, fiberglass yang dilengkapi dengan aerator untuk menyuplai oksigen terlarut. Hal ini disebabkan proses perkembangan telur sampai menetas memerlukan oksigen terlarut yang cukup.
2.1 Akuarium
Akuarium penetasan yang dipakai berukuran panjang 80 sampai 100 cm, lebar 40 sampai 50 cm, dan tinggi 40 cm. Akuarium tersebut disusun dan diletakkan pada rak-rak yang dibuat dari besi atau kayu.
Setiap akuarium dilapisi dengan styrofoam atau gabus yang berfungsi untuk mencegah retak dari pecahnya akuarium. Jumlah akuarium yang dibutuhkan disesuaikan dengan terlur dan larva yang dipelihara. Masing-masing satu buah akuarium diisi telur ikan lele sebanyak 1 buah kakaban.
2.2 Kolam Semen
Kolam semen pada umumnya berbentuk empat persegi panjang, lebar kolam umumnya 1 sampai 2 meter, sedangkan panjang 2 sampai 3 meter, dan tinggi 0,5 meter. Bak penetasan tersebut dibuat dari semen seluruhnya, baik dinding maupun dasarnya.
Dasar kolam dibuat kemalir yaitu saluran air tengah dengan lebar 30 cm dan kedalaman antara 10 sampai 20 cm dari pelataran kolam. Posisi kemalir melintang dari pintu pemasukan ke arah pintu pengeluaran. Dasar kemalir harus sedikit miring sekitar 3% ke arah pembuangan untuk memudahkan pengeringan air dan pengumpulan benih lele pada waktu panen.
Tiap petakan kolam mempunyai pintu masuk (inlet) dan pintu keluar (outlet) yang terpisah untuk keperluan pergantian air. Pemasukan dan pengeluaran air dari bak kolam berupa pipa paralon yang disusun sebagai sistem pipa goyang atau sistem sipon.
Mekanisme kerjanya, seperti sistem pipa U. Sistem ini akan mempermudah dalam pergantian air dan pembuangan kotoran serta sisa-sisa pakan di dasar kolam. Pipa yang dibutuhkan berukuran diameter 2 inci. Pemasangan pipa tersebut dan keni dibuat rata dengan dasar kemalir dan rata dengan tanah di luar kolam.
2.3 Kolam Terpal Plastik
Penetasan telur di kolam terpal plastik merupakan salah satu wadah penetasan yang sering digunakan oleh para peternak atau pembudidaya ikan lele. Ukuran kolam terpal yaitu, lebar 2 sampai 3 meter, panjang 3 sampai 4 meter, dan tinggi 0,5 meter.
Ukuran kolam penetasan tersebut biasanya lebih besar dari ukuran kolam pemijahan, hal ini disebabkan kolam penetasan digunakan sekaligus sebagai kolam pendederan.
Kolam pendederan merupakan tempat pemeliharaan larva atau benih yang baru menetas sampai benih siap di tebar di kolam pembesaran.
2.4 Kolam Bahan Fiberglass
Fiberglass selain sebagai tempat pemijahan juga berfungsi untuk kolam penetasan. Ukuran fiberglass biasa digunakan untuk penetasan telur adalah 1 m x 2 m x 06 m.
3. Kolam Pendederan Ikan lele
Pendederan merupakan kegiatan kegiatan lanjutan dari pembenihan dengan tujuan untuk menghasilkan benih ikan yang siap untuk dipelihara di kolam pembesaran. Wadah pendederan ikan lele dapat berupa kolam dari tanah, kolam semen, dan kolam terpal.
3.1 Kolam Pendederan di Kolam Tanah
Kolam tanah dibuat persegi empat, ukurannya jangan terlalu luas supaya mudah dalam pengolahan. biasanya ukuran tersebut lebar 3 sampai 4 meter, panjang 5 sampai 8 meter, dan tinggi 0,8 meter. Tiap-tiap petakan kolam mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran yang terpisah. Dasar kolam dibuat kemalir yaitu saluran air tengah lebar 50 sampai 60 cm dan kedalaman antara 20 sampai 30 cm dari peralatan kolam.
Posisi kemalir melintang dari pintu pemasukan ke arah pintu pengeluaran. Dasar kemalir sedikit miring antara 3 sampai 5% ke arah pembuangan untuk memudahkan pengeringan air dan pengumpulan benih ikan lele pada waktu panen.
Pada kolam tanah, jenis tanah untuk kolam pendederan menjadi faktor utama. Dasar dan dinding kolam harus kedap air dan kuat menahan air kolam secara permanen. Pematang kolam tanah sebaiknya dilapisi anyaman bambu yang disangga oleh tiang-tiang penopang dari bambu sehingga konstruksinya cukup kuat. Oleh karena itu, tanah dipilih yang tidak porous (dapat menahan air), berstruktur kuat, dan tidak berbatu-batu.
Jenis tanah yang baik untuk dijadikan kolam adalah tanah liat atau lempung. Tanah dengan struktur tersebut mampu menahan air. Selain itu tanah jenis ini mudah didapatkan dan keras sehingga pematang tidak mudah pecah-pecah pada musim panas.
3.2 Pendederan di Kolam Semen
Kolam semen untuk pendederan umumnya berbentuk empat persegi panjang. Cara pembuatan kolam hampir sama dengan pembuatan kolam semen untuk penetasan telur. Perbedaannya hanya dari ukuran yang digunakannya. Ukuran kolam semen pendederan lebih besar, lebar 3 sampai 4 meter, panjang 5 sampai 8 meter, dan tinggi 0,8 meter.
3.3 Kolam pendederan di Kolam Terpal
Ukuran dan cara pembuatan kolam terpal untuk pendederan hampir sama dengan kolam terpal plastik untuk penetasan. Kolam penetasan tersebut biasanya sekaligus berfungsi sebagai bak pendederan
4. Kolam Pembesaran Ikan Lele
Pembuatan kolam pembesaran bisa dari tanah dan terpal. Bila dari fiberglaas harga nya masih maha, ukuran kolam tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Langkah pertama adalah permukaan tanah yang digunakan untuk kolam terpal harus diratakan terlebih dahulu. Dasar tanahnya di buat kemalir atau saluran air di dasar kolam untuk memudahkan pengeringan air dan pengumpulan lele pada waktu panen. Permukaan tanah dan kemalir ditimbun dengan pasir halus seluas ukuran kolam terpal. Ketinggian pasir sebagai dasar terpal kurang lebih 10 cm. Lapisan pasir sebagai landasan kolam terpal disiram pakai air supaya menjadi lebih padat. Lapisan pasir tersebut berfungsi sebagai pelapis agar dasr kolam tidak mudah bocor atau pecah jika terinjak kaki saat masuk kolam. Setelah itu, di sekeliling kolam terpal di buat penyangga dinding kolam.
Ada beberapa alternatif pilihan untuk penyangga dinding yang dapat digunakan, antara lain sebagai berikut:
a. Anyaman bambu yang dilengkapi dengan tiang-tiang dari bambu atau tiang beton.
b. Semen batako yang disusun di sekeliling dinding kolam terpal. Pada cara ini tiang penyangga tidak diperlukan lagi.
c. Karung bekas yang diisi pasir atau tanah disusun di sekeliling kolam terpal plastik.
Demikian pembahasan kami tentang cara membuat kolam ikan lele, informasi selengkapnya bisa anda baca di halaman cara beternak ikan lele untuk pemula.
No comments:
Punya pertanyaan saran, kritik, ide atau kontribusi lainnya? Silahkan bubuhkan di kolom komentar yang kami sediakan.