-->

Pemasaran Ikan Lele

Prospek pasar ikan lele tidak bisa ditentukan oleh jenis ikan tersebut, setiap negara mempunyai pasar tersendiri begitu pun pemasaran ikan lele di indonesia yang selalu berubah setiap tahunnya.

Jenis ikan lele dumbo merupakan salah satu jenis unggulan air tawar yang penting dalam rangka pemenuhan peningkatan gizi masyarakat. Komoditas perikanan ini mudah dibudidayakan dan harga terjangkau oleh lapisan masyarakat bawah. kami sudah membahas tentang cara beternak lele untuk pemula yang bisa anda pelajari
Pemasaran Ikan Lele

Pemasaran Ikan Lele di Indonesia

Pemasaran ikan lele yang utama adalah warung lesehan dan pecel lele, warung kaki lima yang menyajikan hidangan tersebut sebagai menu utama telah menjamur.
Selain di pasar tradisional maupun warung kaki lima, menu ikan lele dalam berbagai variasi juga mudah dijumpai di restoran, supermarket, dan industri olahan.

Beberapa menu makanan yang umum dijumpai adalah pecel lele, lele goreng, mangut lele, lele bumbu sambal atau lele bakar.
Usaha lele dumbo tidak pernah ada matinya, permintaan lele baik konsumsi maupun benih terus meningkat, bahkan hingga kini permintaan ikan lele untuk pasar lokal saja belum dapat terpenuhi, khusus nya untuk pecel lele dan restoran padang.

Permintaan lele konsumsi cukup besar, untuk pasar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), permintaannya setiap hari kurang dari 75 Ton atau 2.225 Ton per bulan dengan nilai perputaran uang sekitar Rp 20 miliar per bulan.

Pasokan ikan lele di Jabodetabek berasal dari berbagai daerah diantaranya, Parung, Bogor, dan Indramayu. Jika produksi lele kurang pasokan lele didatangkan dari sentra produk lain seperti, Tulungagung dan Jombang (Jawa Timur) atau sentra lele yang ada di Sleman dan Kulonprogo (Yogyakarta), Boyolali, dan Perbaungan (Sumatra Utara).

Pemasaran ikan lele di Jawa Tengah dan Yogyakarta mencapai 20 Ton per hari dan pasar Jawa Timur mencapai 30 Ton lele per hari.
Dengan demikian potensi usaha lele atau prospek pasar lele dumbo di masa akan datang memang menjanjikan yang ditandai dengan permintaan dan harga lele tiap tahunnya yang cenderung meningkat.

Selain usaha pembenihan dan pembesaran, usaha di bidang pemancingan juga masih sangat potensial.
Tidak hanya itu, produk olah dari ikan lele dumbo memiliki prospek pasar yang cukup cerah, seperti abon dan kerupuk.

Sebenarnya potensi pasar ikan lele dumbo tidak terbatas untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
Seperti konsumen rumah tangga, supermarket, restoran, atau rumah makan yang membutuhkan pasokan ikan tersebut.

Lele dumbo memiliki peluang masuk pasar Internasional karena tekstur daging, ukuran dan kuantitas nya sudah memenuhi persyaratan untuk dijadikan komoditas ekspor ke mancanegara.

lele dumbo memiliki tekstur yang sangat baik karena termasuk kelompok white meat dan tidak berserat. daging ikan lele juga tidak memiliki duri halus pada bagian utamanya sehingga dapat dijadikan olahan fillet beku dan segar.

Permintaan pasar ekspor adalah lele berukuran di atas 500g per ekor. Para petani diharapkan dapat menangkap peluang ekspor lele dengan meningkatkan orientasi budi daya menjadi skala ekspor.

Hanya saja untuk mendapatkan lele ukuran ekspor butuh waktu 5 sampai 6 bulan, tentu saja biaya produksinya meningkat dan perputaran usaha jadi lambat karena industri rumah tangga, belum seperti tambak udang.

Ekspor lele dari indonesia kini sudah dilakukan perusahaan dari Belanda dengan mengekspor 20 ton per hari dari Danau Toba. Peluang ekspor lele berbentuk fillet atau daging sayat juga sangat terbuka untuk pasar ekspor Amerika dan Eropa.

Bahkan hingga kini permintaan dari pasar Amerika masih belum dapat dipenuhi. Selain dalam bentuk fillet, permintaan pasar ekspor adalah headless (kepala dibuang), whole gutted (isi perut dibuang), dan whole around (utuh).

Ukuran lele sangat menentukan nilai jualnya, karena ukuran ikan lele disesuaikan target pasarnya, seperti pasar retail (supermarket), restoran, dan industri olahan (reprocesing), pada negara-negara tertentu.

Untuk produksi pasar whole around dan whole gill dan gutted, proporsi ukuran kepala dan badan harus proporsional. Alasannya adalah sering terjadi ikan hasil budi daya dalam kondisi tertentu kepalanya terlihat besar.

Sementara itu produk olahan surimi tidak bergantung ukuran, asalkan daging bertekstur halus dan tidak berwarna (putih). Agar produk lele dapat ditermia oleh negara-negara tujuan ekspor, kualitas mutu dan olahan perlu dijaga.

Berdasarkan pengalaman para eksportir dan para pengusaha pengolahan ikan (cold strorage), sering terjadi kendala dalam penawaran karena tidak sesuai mut daging ikan dengan permintaan pasar. Mutu dan kualitas produk ikan yang utama adalah ukuran dan tekstur daging ikan (meliputi warna dan baru atau rasa).

Pasar membutuhkan keseragaman ukuran yang sangat ketat. Setiap negara menginginkan ukuran yang tidak sama antara negara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, para pembudidaya atau peternak ikan lele harus dapat menghasilkan ikan sesuai dengan permintaan pasar tersebut diatas.

Dibandingkan dengan vietnam, Indonesia sekarang sudah tertinggal. Vietnam sudah mengekspor lele dan patin sejak 2005. Total ekspor Vietnam tahun 2005 sekitar 70.000 ton dengan harga lele di Amerika Serikat 2,8 dollar AS Per Kg.
No comments:
Punya pertanyaan saran, kritik, ide atau kontribusi lainnya? Silahkan bubuhkan di kolom komentar yang kami sediakan.