Cara Beternak Lele Untuk Pemula
Lele bisa menjadi salah satu hewan komoditas andalan bagi masyarakat untuk dijadikan mata pencarian atau usaha mandiri.Setiap tahapan pengembangan usaha ternak lele sangat menguntungkan, dimulai dari pembenihan sampai dengan ukuran konsumsi.
Beternak lele bisa dijadikan ladang usaha anda yang menjanjikan, akan tetapi semua harus dengan usaha, kerja keras, dan kesabaran.
Tips mudah cara beternak lele
Saran kami anda harus mengenal klasifikasi ikan lele terlebih dahulu sebelum menerapkan nya di lapangan, mungkin ke dengaran nya sedikit membosankan akan tetapi teori cara mengembang biakan ikan lele yang baik dan benar akan membuka wawasan anda ketika sudah terjun ke bisinis ini.Sebagai permulaan siapkan lahan seperti kolam, sungai, dan tanah luas yang aman dari pengaruh luar yang negatif sehingga anda bisa dengan nyaman membuat kolam untuk ikan lele. Akan lebih mudah bila anda menggunakan terpal dan ijuk sebagai dasar kolam, disamping lebih mudah, ijuk berguna untuk pemijahan atau perkembangbiakan ikan lele.
Cara membuat kolam ikan lele
Dalam pikiran anda akan muncul pertanyaan bagaimana cara membuat kolam ikan lele yang benar, Kami sudah menjawabnya. Anda hanya perlu membaca (klik linknya), supaya peluang tersebut tidak terhalang hanya dengan bingung pada kendala tersebut.Akan tetapi anda harus pandai memilih lingkungan yang ideal untuk ternak ikan lele, karena bisa menentukan perkembangan usaha kedepannya, lalu buat kolam terpal sebanyak 24 kolam untuk memenuhi tercapai nya panen lele dalam 2 bulan sekali, aliri kolam terpal tersebut dengan air hingga mencapai ketinggian 80 cm.
Sediakan benih lele berukuran 8-10 cm kemudian masukkan kedalam kolam terpal sebanyak 100 – 200 ekor/m.
Mengatasi awal masalah cara beternak lele
Langkah pertama yang harus diperhatikan ketika memasukan benih adalah efek dari bau terpal baru yang mencemari air sehingga terjadi kematian pada benih tersebut. Untuk menghindari hal tersebut, cuci terpal sampai hilang baunya lalu isi kolam tersebut dengan air diamkan selama 2 minggu atau lebih. Setelah itu kuras air yang sudah didiamkan dan aliri kembali kolam tersebut dengan air bersih, baru benih ikan lele dimasukan.
Perhatikan waktu kebiasaan makan ikan lele karena bisa terjadi tidak meratanya pertumbuhan ikan tersebut, bila itu terjadi akan ada aksi kanibalisme yaitu lele kecil dimangsa oleh yang lebih besar.
Memang banyak faktor yang harus anda riset sebelum memulai bisnis ini, tetapi lebih banyak pertimbangan berarti lebih berhati-hati, ini menunjukan niat anda benar-benar serius mendalami bidang usaha lele.Sekarang anda di arahkan untuk memilih jenis ikan lele unggulan yang bisa di pasarkan secara meluas atau disukai banyak orang.
Segmentasi Usaha Ternak Lele
Budidaya ikan lele secara umum terbagi mendai 2 kegiatan yaitu usaha pembenihan dan pembesaran. Dengan adanya segmentasi usaha lele, perputaran modal dan aktivitas agribisnis lele akan lebih cepat berputar.Selain itu, suatu budi daya akan terbagi menjadi beberapa rangkaian unit kegiatan yang menghasilkan produk dan dapat dipasarkan secara terpisah.
1. Usaha pembenihan
Pembenihan merupakan suatu kegiatan pemeliharaan ikan yang bertujuan menghasilkan benih dengan ukuran tertentu. Benih yang dihasilkan dapat dipelihara lebih lanjut pada kegiatan pembesaran. Satuan produksi pembenihan ikan adalah jumlah ekor, sedangkan benih lele dinyatakan dalam panjang (cm). Ukuran benih lele yang dihasilkan dalam segmentasi pembenihan untuk di tebar dan dipelihara di kolam pembesaran umumnya berukuran 5-7 cm, 7-9 cm atau 9-12 cm,Usaha pembenihan lele ada tiga, yaitu pembenihan secara alami (tradisional), semi intensif (induce spawning), dan intensif (induce breeding).
Kegiatan usaha pembenihan meliputi :
- Pemeliharaan induk,
- Pemilihan induk,
- Persiapan kolam pemijahan,
- Teknik pemijahan induk lele,
- Penetasan telur,
- Pemeliharaan larva,
- Pendederan benih.
Pembenihan lele dapat dilakukan di lahan terbatas dengan penggunaan kolam atau wadah yang terbuat dari bahan yang sederhana, seperti kolam terpal plastik. Sementara itu, pemijahan ikan lele dapat dilakukan di bak fiberglass dan kolam tembok.
Tingkat keberhasilan dalam pemijahan ikan lele sangat tergantung pada pemahaman pelaksana di lapangan dalam mengoptimalkan teknologi pembenihan yang digunakan. Kegiatan usaha pembenihan mempunyai waktu perputaran modal lebih cepat dibandingkan dengan usaha pembesaran.
Biaya operasional dan investasi yang dikeluarkan dalam kegiatan pembenihan lebih murah dibandingkan biaya dalam pembesaran. Dalam usaha pembenihan membutuhkan ketekunan, kejelian, dan keterampilan pembudidaya lebih banyak jika dibandingkan dengan pembesaran.
2. Usaha pembesaran ikan lele secara intensif
Kegiatan pemeliharaan ikan dari ukuran benih untuk dibesarkan menjadi ukuran konsumsi. Ukuran konsumsi lele yang akan dikehendaki pasar dalam negeri, yaitu 8-12 ekor per kg.
Apabila berat lele telah mencapai 200g per ekor atau lebih, konsumsi atau pasar sudah tidak mau, menerima lagi. Ikan tersebut oleh pembudidaya biasanya dijual ke tempat pemancingan,
Peternak ikan lele di kampung lele Boyolali, Jawa Tengah, menyiasati ukuran lele yang sudah terlalu besar tersebut dengan dibuat aneka olahan lele, seperti abon, atau kerupuk lele.
Ikan lele yang dibutuhkan pasar ekspor memiliki bobot minimal 500 g per ekor. Pasar ekspor lebih menghendaki ukuran besar karena berbentuk fillet atau daging sayat.
Selain bentuk fillet, permintaan pasar ekspor adalah headless atau kepala dibuang, isi perut dibuang, dan utuh. Usaha pembesaran secara intensif dilakukan dengan teknik yang modern dan memerlukan masukan (input) biaya yang besar.
Ciri khas dari teknik budi daya lele secara intensif adalah padat penebaran benih sangat tinggi yaitu 200-400 ekor per meter persegi. Pakan sepenuhnya tergantung dari pakan buatan pabrik (pelet). Biaya untuk pakan juga sangat tinggi karena harga pakan buatan sangat mahal.
Sebagai gambaran, untuk menghasilkan 450 kg ikan lele diperlukan pakan 450 kg (januari 2008). Harga jual ditingkat petani ikan mencapai Rp 8.000/kg (harga beli dipetani keke daerah solo dan yogyakarta).
Ciri lain usaha pembesaran secara intensif yaitu sering dilakukan pergantian air. Tujuan air tetap bersih dan tidak kotor oleh sisa-sisa pakan dan kotoran (feses) lele dumbo.
Pergantian air sangat sering dimungkinkan oleh pengguna pompa diesel air. Keterampilan pembudidaya ikan lele sangat diperlukan untuk memonitor kualitas air dan dapat mengambil tindakan mengganti air jika sesuatu kelainan dalam air terjadi. Hal ini disebabkan lele terlanjur terkena penyakit sangat sulit untuk dapat disembuhkan lagi.
No comments:
Punya pertanyaan saran, kritik, ide atau kontribusi lainnya? Silahkan bubuhkan di kolom komentar yang kami sediakan.